Senin, 25 Juni 2012

NOSTALGIA

NOSTALGIA : (1) kerinduan(kadang-kadang berlebihan pada sesuatu yang sangat jauh letaknya atau yang sudah tidak ada sekarang. (2) kenangan manis pada masa yang telah lama silam.
(Referensi: http://kamusbahasaindonesia.org/nostalgia/mirip#ixzz1ym17o9b1)

NOSTAGIALISME : Penganut sindrom kerinduan akan masa lalu yang berlebihan, biasanya individu ini sulit menerima kenyataan bahwa yang di rindukan sudah tak ada. Terlebih sering menimpa para jomblo pemula yang diputus secara sepihak. Jomblo penganut nostagialisme akan mengalami kesulitan dalam memilih dan atau mendapatkan pengganti pasangan(pacar). Ia lebih memilih calon pasangan yang menurutnya sama/kemirip-miripan seperti mantannya, dalam hal apapun : dari cara bergaya bicara, atitut, bahkan model rambut sampai ujung kuku kaki. Secara tidak sadar(alam bawah sadar) ia sebenarnya sedang bernostalgia. Kemistripun gagal dicapai ketika sang calon(yang sedang proses pedekate) mengetahui alasan tersebut, meskipun dua spesies ini saling menyukai.

Jadi waspadalah ketika kau menjumpai(melakukan pedekate) mahkluk semacam ini, apa yang harus dilakukan?? bersambung.........

Sabtu, 10 Desember 2011

Pilihan Hidup

Benar apa kata kebanyakan orang, "hidup adalah pilihan". Jadi begini, di dalam menjalani kehidupan kita manusia hanya di hadapkan dengan dua pilihan yaitu antara : (1 ) Susah/menderita (2) Senang/bahagia.
Percaya atau tidak, senganja atau tidak, dan ingin ataupun tak ingin, selalu saja dua opsi tersebut menyelinap tibatiba dalam kehidupan kita (pasti). Semisal engkau sedang dalam keadaan susah/menderita sementara kau tak pernah menginginkan hal itu menimpamu, tak perlu risau teman... kau hanya perlu meyakinkan itulah pilihanmu. karena kenapa?(pertanyaan bagus) karena yakin dengan pilihanmu, yakin itulah yang terbaik buat hidupmu, otomatis kau akan enjoy(nyaman) menjalaninya. karena sekali lagi itu adalah pilihanmu dan kau bertanggung jawab penuh atas itu. Semisal lagi, kau menjadi sengsara meskipun tidak menginginkanya,  di hantui rasa cemas meskipun tidak menginginkanya, kocar kacir meskipun tidak menginginkanya, itu bukan masalah. Kau hanya sedang membuktikan yang bekerja bukanlah keinginanmu melainkan sugesti(menumbuhkan keyakinan) kepada dirimu sendiri dan tentang dirimu sendiri. Begitulah kiranya jika kau berada pada pilihan nomor (1).
Nah, yang nomor (2) bagaimana?? Tak usah bertanya dan tak usah kujawab. Pikirku tak perlu himbaun untuk opsi ini.

Minggu, 16 Januari 2011

LAWU MOUNTAIN




Gunung lawu (3.265 m) berdiri kokoh diperbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah, banyak legenda dan misteri di sebalik keagunganya.Dalam legenda Gunung Lawu dipercayai sebagai tempat bertapanya Raden Brawijaya atu di kenal dengan Sunan Lawu setelah mengundurkan diri dari kerajaan Majapahit, dan beliau dipercacya sebagai penguasa mahklik yang ada di Gunung Lawu. (waAllah)

Gunung Lawu juga mempunyai kawah yang namanya sangat terkenal yakni Kawah Condrodimuko, yang dipercaya masyarakat sekitar sebagai tempat menggodok tokoh pewayangan yaitu Raden Gatutkaca, salah satu dari Pandawa Lima. Di gunung ini juga banyak tempat-tempat keramat antara lain Sendang Drajat, Argo Dalem, Argo Dumilah, Pasar Dieng, Batu Tugu "Punden Berundak", Lumbung Selayur, Telaga Kuning dan masih banyak lagi. Gunung ini juga ditumbuhi bunga Edelweis berwarna merah muda, kuning dan putih.

Gunung Lawu menyimpan misteri pada masing-masing dari tiga puncak utamanya dan menjadi tempat yang dimitoskan sebagai tempat sakral di Tanah Jawa. Harga Dalem diyakini sebagai tempat pamoksan Prabu Bhrawijaya Pamungkas, Harga Dumiling diyakini sebagai tempat pamoksan Ki Sabdopalon, dan Harga Dumilah merupakan tempat yang penuh misteri yang sering dipergunakan sebagai ajang menjadi kemampuan olah batin dan meditasi.
Setiap orang yang hendak pergi ke puncaknya harus memahami berbagai larangan tidak tertulis untuk tidak melakukan sesuatu, baik bersifat perbuatan maupun perkataan. Bila pantangan itu dilanggar di pelaku diyakini bakal bernasib naas. Tempat-tempat lain yang diyakini misterius oleh penduduk setempat yakni: Sendang Inten, Sendang Drajat, Sendang Panguripan, Sumur Jalatunda, Kawah Candradimuka, Repat Kepanasan/Cakrasurya, dan Pringgodani.
Desa Cemoro Sewu maupun dukuh Cemoro kandang yang hanya berjarak sekitar 1 kilometer merupakan gerbang pendakian ke puncak Lawu atau lebih dikenal dengan nama Argo Dumilah, letaknya berada tidak jauh dari kota dan dilintasi oleh jalan raya tertinggi di pulau Jawa yaitu sekitar 1.878 meter dari permukaan air laut. Karena letaknya yang mudah dijangkau, Gunung Lawu ini banyak dikunjungi pendaki pada Minggu dan hari-hari libur. Bahkan pada bulan Suro (Tahun Baru menurut penanggalan Jawa), kita akan menemui bahwa mereka yang mendaki bukan saja untuk ke puncak gunung Lawu, tetapi juga banyak diantaranya adalah peziarah, pertapa dan berbagai tujuan lainnya.
Kedua daerah gerbang pendakian tersebut merupakan daerah berbentuk saddle antara daerah tujuan wisata Sarangan yang terkenal dengan danaunya dan Tawangmangu dengan air terjunnya. Kedua jalur Selatan ini adalah yang paling banyak dilalui karena jalurnya mudah dan pemandangannya sangat indah.
Untuk mencapai daerah ini. Dari arah Surabaya menuju Madiun diteruskan ke Magetan dengan bus, kemudian naik colt menuju Sarangan (1.286 m.dpl), dari sini kita naik colt jurusan Tawangmangu turun di Cemoro Sewu atau Cemoro Kandang. Kalau dari arah Solo, kita naik bus menuju Tawangmangu (1.000 m.dpl), lalu naik colt jurusan Sarangan berhenti di Cemoro Kandang atau Cemoro Sewu. Angkutan umum/colt dari Tawangmangu ke Sarangan atau arah sebaliknya agak sulit ditemui mulai pukul 16.00 wib.
Segala fasilitas umum antara lain hotel, wartel yang paling dekat adalah di daerah wisata Sarangan terletak 5 kilometer dari Cemoro Sewu atau di Tawangmangu yang juga merupakan tempat wisata. Walau demikian, kita dapat menginap dirumah-rumah penduduk. Kita juga bisa memenuhi kebutuhan logistik tambahan untuk pendakian di warung-warung yang ada di desa gerbang pendakian ini.

lewat Desa Cemoro Sewu

Desa Cemoro Sewu (1.800 m dpl) kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan merupakan gerbang pendakian dari jalur Jawa Timur adalah daerah yang sangat subur. Daerah yang dihuni 20 keluarga dengan mata pencaharian utama adalah bertani ini tampak hijau, bersih sehingga menyejukkan mata yang melihatnya.
Penduduknya sangat rukun, suka gotong-royong, ramah terhadap para pendatang dan sangat peduli terhadap kebersihan lingkunganya, ini terbukti dengan didapatnya tropi Jawa Timur tahun 1991 dan Kalpataru untuk katagori Pengabdi Lingkungan tahun 1992 oleh Bapak Sardi Kamituwo desa Cemoro Sewu.
Jalur yang dimulai dari Cemoro Sewu (1.800 m.dpl) ini adalah yang paling sering digunakan untuk pendakian, panjangnya 6.5 km, berupa jalan makadam mulai desa sampai mendekati puncak. Di desa Cemoro Sewu ini kita mempersiapkan air untuk perjalanan naik dan turun. Kita akan melewati hutan pinus dan akasia di sisi kiri dan kanan sampai pada ketinggian lk 3.000 m dpl. Dalam pendakian ini kita akan melewati 4 buah pos pada ketinggian 2.100 m, 2.300 m, 2.500 m dan sampai di pos IV dengan ketinggian 2.800 m dpl dengan waktu 4 - 5 jam. Setelah pos IV ini pepohonan mulai rendah sampai kita harus menyusur punggungan, jalannya berupa tanah mendatar dan di sisi kanan terdapat jurang.
Kurang lebih 10 menit kita akan sampai di Sendang Drajat, sebuah sumber air yang dianggap keramat oleh para peziarah. Di daerah sini biasanya juga digunakan untuk bertapa oleh orang-orang yang percaya bahwa akan mendapat "ilmu". Disini terdapat gua selebar 2 meter yang dapat kita pakai untuk bermalam.
Didepan gua terdapat lubang sekitar satu meter yang kadangkala dapat ditemukan air. Jika tidak mau menginap di Sendang Drajat, kita dapat berjalan terus ke Argo Dalem, dengan melewati punggungan bukit sekitar 30 menit, kita akan menemukan pertigaan yang kekiri langsung menuju puncak Argo Dumilah ( 3.265 m dpl) sedang ke kanan menuju ke Argo Dalem (3.148m dpl). Dari pertigaan ini, untuk menuju puncak Argo Dumilah hanya membutuhkan waktu 10 menit.
Alun-alun Argo Dalem merupakan hamparan padang terbuka bervegetasi perdu, memungkinkan kita untuk melihat kearah puncak maupun kelembah di bawahnya. Ada pondok utama yang biasanya menjadi tujuan peziarah yang datang, lengkap dengan barang-barang persembahannya Puncak Gunung Lawu berupa dataran yang berbukit-bukit dan terdapat titik trianggulasi. Dari arah puncak kita dapat menikmati pemandangan yang sangat menawan. Selain Matahari terbit, bila kita memandang ke arah barat, akan tampak puncak Gunung Merapi dan Merbabu, dan arah timur akan terlihat puncak Gunung Kelud, Butak dan Wilis.

Desa Cemoro Kandang

Jalur yang dimulai dari Desa Cemoro Kandang ini, panjangnya sekitar 12 km, juga paling sering digunakan untuk pendakian, karena tidak terlalu menanjak dan pemandangannya sangat indah. Diseberang gerbang pendakian terdapat warung-warung, juga bisa untuk menambah logistik, air juga harus dipersiapkan disini untuk perjalanan naik sampai turun lagi.
Kita mulai perjalanan melalui hutan akasia dan pinus dengan kondisi jalan berbatu kurang lebih 1,5 jam, kita sampai pada PosI Taman Sari bawah. Kemudian kita melewati jalan tanah dari hutan cemara dan pinus selama sekitar 30 menit akan menemui Pos II Taman Sari Atas. Dari sini kita masih melewati hutan dan menyisir bukit, setelah perjalanan selama 2,5 jam kemudian kita sampai di pos III Penggik (2.760 m dpl).
Dari pos penggik ini kita menuju ke Pos IV Cokrosuryo dengan melewati hutan, kemudian menyisir bukit, disebelah kiri kita adalah jurang, waktu yang dibutuhkan sekitar 1,5 jam. Jika tidak ingin menginap di Cokrosuryo kita bisa berjalan terus ke Argo Dalem dengan waktu tempuh sekitar 2 jam. Dalam perjalanan ke Argo Dalem kita akan menemui sebuah pos yang rusak di pertigaan yang kekanan ke Argo Dumilah dan yang lurus menuju Argo Dalem. Untu tips pendakian bisa dilihat di http://andungapry.blogspot.com/2010/12/bagi-para-penggiat-alam-bebas-dan.html.
semoga bermanfaat.
sumber :

khatulistiwa.info

Jumat, 14 Januari 2011

Oh..yes...OH...nooo...!!


Heboh video mesum yang katanya mirip artis Luna Maya dan Ariel Peterpan ternyata menyebar sampai di sebuah desa di Kartasura. Para remaja di situ juga menjadikannya topik utama sebagai bahan obrolan. Tidak terkecuali tokoh kita Jon Koplo.
Sore hari, Koplo sengaja ikut kongkow-kongkow bersama Tom Gembus dan remaja lainnya yang umurnya berkisar belasan tahun. Mereka sedang ngecuprus membicarakan gosip hot yang sedang menyebar tersebut.
Layaknya pakar telematika, Tom Gembus yang terkenal paling ndhugal mengaku sudah melihat videonya dan  memastikan bahwa video tersebut asli tanpa rekayasa. Yang lain pada ndomblong mendengarkan cerita Gembus karena memang merasa belum pernah melihat. Koplo yang merasa paling tua karena umurnya sudah menginjak seperempat abad bertanya kepada  Gembus, juniornya di karang taruna.
”Tenane Mbus, kowe wis ndelok? Endi jal, vidione?” tanya Koplo antusias.
”Wah, aja neng kene Mas Koplo, tak transfere wae liwat blutut nang HP-mu. Mengko yen dha pengin nonton ya neng HP-mu wae, sakarepmu.”
”Oh yes Mbus! Nyoh HP-ne!”
Selang beberapa menit Gembus mengembalikan HP Koplo, ”Ini Mas, sudah tak transfer. File-nya tak taruh di memory card.”
Selak kedereng, Koplo segera nyaut HP-nya dan buru-buru pulang diikuti tiga teman lainnya yang juga sama-sama penasaran. Setelah mengunci pintu kamar, empat manusia itu menjadi gugup. Detak jantung semakin kencang, napas ngos-ngosan, mata semakin melotot dan telinga semakin sensitif mendengar begitu Koplo akan memulai menyetel video dari Gembus.
Tapi begitu tombol play dipencet… badalaaa… yang keluar bukannya Ariel dan Luna Maya yang sedang ihik-ihik, melainkan video iklan sabun mandi yang dibintangi oleh dua sejoli itu! Oh, no…!

sumber:
solopos forum humor
(ah tenane)